Jumat, 23 September 2016

Inget Materi Caving jadinya..

http://phinemo.com/7-dasar-susur-gua-yang-perlu-kamu-tahu/

Agung Ristiana • October 19, 2015

Foto oleh Newyorker

Disaat mendaki gunung menjadi petualangan yang semakin mainstream dan mulai membosankan untuk dilakukan, rafting di sungai dan susur pantai juga terlalu biasa untuk kamu jajal, rasanya kamu harus coba jenis petualangan lain yang benar-benar baru dan jarang orang tahu.

Susur gua  bisa kamu coba sebagai alternatif kegiatan alam bebas. Apanya yang menarik dan menantang dari susur gua? Paling kita cuma jalan-jalan menelusuri lorong gelap yang sudah diberi penerangan oleh pihak pengelola, sambil melihat-lihat stalaktit dan stalakmit yang indah. Atau kalau kebetulan gua yang dikunjungi cukup bersejarah, mungkin kita bakal bertemu arca-arca batu atau lukisan dinding kuno peninggalan manusia prasejarah.

Kalau kamu berpikir demikian, mungkin kegiatan yang kamu maksud adalah wisata gua-gua cantik yang sudah dilengkapi berbagai fasilitas pembantu untuk memudahkan turis berkeliling di dalam gua.

Susur gua yang saya maksud di sini, yang seperti di film “Sanctum” itu lo, yang ceritanya mengekplorasi dan memetakan sistem gua vertikal yang sangat dalam, kamu yang sudah pernah nonton pasti tahu sensasi petualangan menantang yang ada dalam film tersebut, dan minimal sudah terbayang sedikit gambaran tentang petualangan susur gua yang saya maksud.

Bagi yang sama sekali belum tahu tentang susur gua, 7 hal di bawah ini mungkin akan memberikan sedikit pencerahan tentang kegiatan alam bebas yang cukup ekstrim ini.

 

1. Menikmati keindahan perut bumi dan merasakan kegelapan abadi

Caving bukan petualangan alam bebas populer yang terkenal di kalangan masyarakat umum layaknya kegiatan mendaki gunung atau panjat tebing. Jika daki gunung atau panjat tebing membawa kamu untuk melihat pemandangan indah dari tempat-tempat tinggi, caving akan membawamu menelusuri lorong-lorong sempit di bawah tanah untuk menikmati keindahan alam yang berbeda dengan kegelapan abadi yang tersimpan di dalam perut bumi. Kenapa disebut kegelapan abadi, chamber-chamber dalam gua yang berada jauh di bawah tanah tak pernah mendapat paparan cahaya mentari secara langsung, sehingga sepanjang waktu hanya kegelapan lah yang ada di sana.

Apa yang bisa kita lakukan dalam gelap? Nyaris tak ada, kegelapan akan membuat pergerakan kita terbatas, maka dari itu, untuk melakukan aktivitas susur gua, kamu perlu headlamp sebagai alat bantu penerangan. Selain itu, kamu juga butuh banyak perlengkapan safety seperti pelindung kepala (helm), pakaian sesuai yang tahan air atau mudah kering (biasanya ada wearpack khusus), sepatu khusus, peralatan P3K, dll.

 

2. Dua tipe gua yang memberikan sensasi berbeda saat dijelajahi

Ada 2 tipe gua yang biasanya dijelajahi para penelusur gua, yakni gua horizontal dan gua vertikal. Kegiatan wisata gua seperti yang tadi telah dibahas memang termasuk juga ke dalam aktivitas caving, gua-gua yang jadi tempat wisata biasanya bertipe gua horizontal yang cukup mudah untuk dijelajahi oleh para pemula sekalipun. Namun banyak juga gua-gua horizontal yang memiliki tingkat kesulitan tinggi, misalnya gua yang memiliki celah-celah sempit atau gua yang memiliki aliran air yang memerlukan peralatan diving untuk bisa masuk kedalamnya.

Berikutnya ada tipe gua vertical yang menjadi primadona dalam dunia caving. Gua tipe ini biasanya berupa lubang vertikal yang masuk cukup dalam ke bawah tanah, untuk dapat menjelajahi gua seperti ini, kamu harus punya peralatan SRT (Single Rope Technique) dan menguasai teknik penggunaannya. Maka dari itu, penelusuran gua vertical tidak bisa dilakukan sembarang orang, jika kamu masih pemula dalam dunia susur gua, kamu perlu mengikuti pelatihan khusus terlebih dahulu dari para penelusur gua professional. Catatan : gua vertikal terdalam di dunia adalah Krubera Cave (-2.197 m) yang ada di Georgia.

 

3. Bergelantungan di ketinggian dan menitipkan keselamatan kita hanya pada seutas tali di tengah kegelapan

Bagi yang belum pernah mencoba aktivitas susur gua, istilah SRT ini pastinya bakal terdengar asing di telinga. Deskripsi singkatnya mungkin seperti ini, SRT atau Single Rope Technique adalah satu cara atau teknik yang biasa digunakan untuk kebutuhan naik dan turun saat melakukan aktivitas alam bebas dengan hanya menggunakan satu tali saja (dibantu dengan peralatan lain tentunya). Bukan hanya dalam kegiatan caving saja, teknik ini juga sering digunakan dalam aktivitas alam bebas lainnya seperti canyoning, panjat tebing, panjat pohon, ataupun untuk kebutuhan pekerjaan bangunan tingkat tinggi. Peralatan yang dibutuhkan untuk SRT meski nampak serupa dengan peralatan rock climbing, namun kenyataannya sangat jauh berbeda. SRT set antara lain terdiri dari seat danchest harness, peralatan ascender (untuk naik) sepertichest ascender atau croll dan jummar, peralatandescender (untuk turun) seperti figure of eight, kemudian ada mailon rapide (MR), cows tailfoot loop, serta peralatan kelompok seperti tali kernmantle,ladderpadding, dan carabiner. Untuk informasi lebih lengkap tentang peralatan SRT silahkan kunjungi halaman ini.

Ribet ya? Tapi inilah yang menjadi salah satu keseruan dari kegiatan penelusuran gua, bisa bergelantungan di ketinggian dan menitipkan keselamatan kita hanya pada seutas tali di tengah kegelapan pastinya bakal memberikan pengalaman menarik yang jarang orang punya.  Untuk lebih jelasnya tentang bagaimana praktek dari SRT ini, bisa dilihat dari video berikut ini.

4. Indonesia punya banyak destinasi untuk Susur Gua

Sudah bukan rahasia lagi jika negara kita tercinta ini punya beragam kekayaan dan keindahan alam yang super banyak, tak terkecuali gua-gua indah yang tersembunyi di dalam perut bumi Ibu pertiwi. Gua-gua di Indonesia biasanya terdapat di daerah karst seperti yang terdapat di kawasan Gunung Sewu dengan Gua Jomblang-nya yang begitu terkenal, atau di kabupaten Maros dengan gua Leang Pute yang merupakan salah satu gua terdalam di Indonesia. Selain 2 destinasi tersebut, masih banyak gua-gua lainnya yang bisa kamu jelajahi, bahkan banyak sekali diantaranya yang belum terjamah dan terpetakan.

5. Hewan yang ditemui dalam gua seringkali punya bentuk unik

Dengan karakteristik habitat yang berbeda dari permukaan, ditambah tak adanya sinar matahari, pemandangan alam di dalam gua pastinya merupakan sesuatu yang berbeda dibanding dengan pemandangan sehari-hari yang kita lihat. Maka dari itu, jangan heran jika saat melakukan penelusuran gua, kamu bertemu dengan hewan-hewan aneh dengan bentuk yang unik dan tak biasa.

6. Termasuk salah satu olahraga paling ekstrim di dunia

Kadangkala, beberapa gua bisa merupakan sebuah system aliran air atau sungai bawah tanah, maka dari itu para penelusur gua seringkali harus melakukan penyelaman untuk terus mengeksplore dan memetakan seluruh system gua tersebut. Penyelaman dalam gua (atau lebih dikenal dengan istilah cave diving) merupakan salah satu aktivitas alam bebas yang paling berbahaya di dunia. Banyak sekali resiko mematikan yang sering mengintai para penyelam gua, lihat saja dalam film Sanctum, salah satu adegan kematian dalam film tersebut terjadi saat tengah melakukan penyelaman. Dalam cave diving, kesalahan sekecil apapun bisa berakibat fatal dan menyebabkan kematian, maka dari itu, kegiatan ini tak bisa dilakukan sembarang orang.

7. Aturan penting Susur Gua

Seperti kegiatan alam bebas lainnya, susur gua juga punya aturan penting yang harus dipatuhi oleh para caver di seluruh dunia. Aturan ini kurang lebih dimaksudkan sebagai upaya menjaga kelestarian kondisi alam di dalam gua, karena ekosistem di dalam gua merupakan lingkungan yang sangat sensitive terhadap perubahan dan gangguan yang dibawa oleh para penelusur gua. Maka dari itu, jika kamu berniat untuk mencoba susur gua, pahami dulu aturan ini:

Take nothing but picture

Leave nothing but footprint

Kill nothing but time

Itu saja bahasan yang bisa saya berikan, tertarik untuk mencoba susur gua? Jika belum, cobalah tonton video di bawah ini. Semoga bermanfaat, salam lestari!

 


Sabtu, 30 Juli 2016

Pengalaman Mancing di Bagan Tanjung Kait Tangerang

Pernahkah anda mencoba mancing diatas Bagan yg ditancapkan di atas laut?
Mungkin lebih asik mancing diatas kapal ya... bisa mencari spot ikan berkumpul untuk dipancing sesuka hati ikan nya besar2 dan banyak. Tetapi jangan salah sensasi mancing bagan tuh beda banget,
Bahkan ada yg menghabiskan waktu sampai 24jam diatas bagan ini...
Mulai dari awal trip dgn berburu umpan mulai dari pasar,saat perjalanan kapal kebagan sampai cari umpan dibagan itu sendiri sudah memberikan banyak sensasi...

Beberapa minggu lalu, tepat saat bulan hampir purnama meski kurang tepat waktunya untuk mancing sebenarnaya...
Saya dan beberapa teman pergi mancing dibagan didaerah Tanjung kait Tangerang..
Tujuan awal untuk melepas ridu melemparkan umpan ke laut juga media berkumpul teman2 lama yg sudah memiliki kesibukan masing2 ditempat kerjanya maupun rumah tangganya.


Perjalanan dimulai dari tempat berkumpul dirumah saya di daerah galeong Tangerang,
Kami ber 4 naik mobil pribadi kedaerah ketapang mauk untuk cari umpan hidup seperti udang,cacing lur dan ikan blanak kecil, kurang lebih perjalanan 1jam lewat jln moh toha/jalan mauk... lewat sangiang terus kebarat kearah sepatan dan terus kebarat kearah pasar mauk, sampai per4an pasar mauk depan koramil ambil kanan atau keutara arah ke desa ketapang dimana banyak sekali orang yg menawarkan cacing lur dan tempat menjual udang hidup dan ikan hidup dengan harga wajar...

 Dari ketapang tinggal mengikuti jalan utama terus keutara sampai bertemu Vihara sebagai tempat penanda kita sudah sampai sebenarnya... dikiri vihara ada jalan masuk kedalam tapi jangan lupa bayar retribusi dulu.. ikuti jalan tersebut kurang lebih 500meter.. silahkan pilih mau pakai bagan siapa saja sebenarnya sama semua la ditengah laut semua... ikan juga bergerak teruskan (silahkan tanya siapa saja pasti akan ditunjukan ke juragan bagan).
Setelah kami pilih salah satu bagan kami diantar kebagan ditengah laut... jangan lupa yah minta nomer tlp jika butuh umpan tambahan bisa tlp,apa butuh sarapan juga bisa hehe... intinya jika ada hal mendesak atau emergency bisa langsung di bantu... karena mereka ramah semua dan memberikan pelayanan terbaik kepada klienny...
Kami pilih salah satu bagan dan diantar ketengah/kebagan, sepanjang perjalanan sambil iseng cari umpan ikan kecil yg berloncatan karena tertabrak perahu... langsung diserok.. lumayan umpan tambahan..
Sampai bagan pas 5 menit sebelum azan magrib berkumandang, langsung siap 2 pasang setingan pancing yg sudah disiapkan dari rumah, ke3 joran yg kubawa langsung kulempar kelaut satu persatu...
umpan udang hidup jadi pilihan pertama..
sambil iseng senar roll aq pake ngotrek dikolong bagan cari tambahan umpan ikan kecil2... eee malah dapat kiper.. lumayan penglaris pertama..
Malam lumayan dingin dengan angin yg rada kenceng juga sih...
lumayan masih ada ikan samge sama tanda2/tompel/jenaya masih ada yg nyangkut...
ternyata kopi hangat yg kubuat tak sanggup mengganjal mata ini, wah jam 2 pagi... ngeringkuk bentar dan molor..., sekitar jam 5 an, salah seorang teman dgn heboh membangunkanku.. strike...
lumayan besar tak tau nama ikannya... seperti samge tapi besar.. 1.5kg kurang lebih..
membuatku bersemangat...



Menjelang terik matahari mulai hangat sedikit membakar... kembali fokus ke kolong bagan... cari Kiper.. hehehe... untuk tambah2... biar para master yg nguber ikan Target...

#kangen mancing bagan lg nih..
#ketagihan mancing bagan

Jumat, 29 Juli 2016

Rainforest Is No Longger a Home


Forests are a source of life. In the central highlands of Papua, the locals’ relationship with forests has changed. People here formerly relied on forests for farming and hunting, but are now turning to logging as a source of livelihood, as logs provide greater short-term profits for this low-income community. The expensive price of consumer goods imported from outside Papua drives the need for higher personal income. Changing attitudes toward the forest mean that locals no longer see it as a home, but a place to survive.
 

http://www.cifor.org/asia-pacific-rainforest-summit/photo-competition/entries/?photo=193